Jumat, 17 Desember 2010

rusunawa part 1

Yihha, akhinya masa tahanan 10 hari di rusunawa berakhir.. waktu yang sebentar jika kita dapat tiket jalan-jalan gratis ke Bali.. tapi menjadi waktu yang sangat lama saat harus terpaku menahan kantuk di dinginnya udara malam di rusunawa..

Dalam postingan ini gue mencoba mengungkap 1001 kisah galau ala anak pesantren ala kami di rusunawa.. bagaimana kami mendekam dalam kamar mini berukuran 3x4 hanya dengan bermodalkan sebuah cermin untuk merefleksikan diri.. Kisah tentang gue yg ga pande masang sarung, tentang putra yang punya bakat migrasi saat tidur, terntang Rahardian yg ga pernah kalah main PES 2011, ataupun tentang bayu dg nyanyian khas nya saat tidur [baca : ngorok] menjadi bumbu penyedap rasa kami menghabiskan malam di rusunawa..

kisah paling memalukan jelas gue dapat di malam ke 8, di saat bakat terpendam gue yg bisa tidur whereever, whenever and whatever position berubah menjadi petaka.. Gue ketiduran sesaat usai shalat isya, di tengah segerombolan orang yg ga gue kenal, dengan posisi 69.. dan gue baru terbangun di bangunkan oleh seseorang yang juga ga gue kenal, sesaat sebelum jam makan malam berakhir..

saat mata belum terlalu terbuka dan nyawa belum 100% kembali, gue celingak-celinguk heran ngeliat orang-orang pada ngerubungi gue layaknya nemu bayi di buang emaknya dipinggiran jalan raya. MEMALUKAN bagi gue, jadi tontonan umum para santri rusunawa yg haus akan hiburan.. lalu pada malam berikutnya sebuah plastik hitam bakalan setia menemani kepala gue.. tak ingin rasanya menunjukkan wajah ini lagi pada mereka :(



nb: "Tidurlah kamu sebelum kamu ditidurkan untuk selamanya, tapi jangan lah kamu tidur di tengah gerombolan orang rame, apalagi pake eences"

sampai jumpa di postingan berikutnya :) CU :*