Siang itu, saya, Ikhsan, Iqbal, Hijri, Padzil dan Ayu berangkat menuju Sungai Elo untuk berarung jeram. Ini adalah arung jeram pertama untuk kami semua. Sesampai di sana kami disambut oleh river guide. Setelah mengganti pakaian ke mode siap berenang, kami langsung berangkat ke start point rafting kali ini.
Sebelum memulai pengarungan, river guide memberikan briefing mengenai teknik mendayung, prosedur keselamatan maupun pengetahuan dasar lainnya mengenai arung jeram. Usai briefing dan doa, kami mulai menaiki perahu karet yang akan mengantar kami mengarungi ± 12 KM jarak tempuh dengan waktu tempuh ± 3 jam.
Arus sungai Elo bisa dikatakan tidak begitu deras siang itu. Namun adrenalin saya langsung terpacu begitu melewati jeram pertama. Perahu karet bagian kiri terhempas batu, saya, Padzil dan Ayu yang duduk di sebelah kiri tak pelak langsung terjatuh dari perahu. Ayu panik karena tak bisa berenang, Padzil menolongnya. Saya masih dihanyutkan derasnya ombak dan sesekali menabrak batu. Perih tapi seru. Akhirnya kami bisa berenang dan kembali naik ke perahu.
Sayangnya karena belum siap saat di jeram pertama itu, saya belum melepas kacamata, dan kacamata saya menajdi tumbal pertama arung jeram hari itu. Tenggelam di dalamnya sungai Elo. Pengalaman di jeram pertama membuat kami lebih hati-hati untuk melewati jeram selanjutnya.
Beruntung saat itu kami punya pemandu yang seru, di setiap aliran sungai yang tidak ada jeramnya dia memberikan game, game pertama setiap orang diminta berdiri di pinggir perahu dan saling berpegangan. Setiap orang diminta untuk berpegangan erat, sehingga jika salah satu jatuh, yang lain ikut jatuh. Sedangkan pemandu, mendayung perahu hingga berputar. Di game ini saya sengaja menjatuhkan diri, membuat semua orang ikut terjatuh. Berhasil. Semua orang kuyup!
Menedekati jeram, semuanya kembali naik ke perahu. Diminta untuk membantu mendayung untuk bisa melewati jeram di antara bebatuan. Beberapa jeram dilewati tanpa masalah. Begitu sampai ke aliran sungai tanpa jeram, game kedua di mulai. setiap orang diminta pindah ke sisi kiri perahu, dan mendayung secara serempak. Perahu karet berputar cepat, setiap orang kecuali pemandu dan Ayu kembali nyebur.
Begitu selanjutnya, jika mendekati jeram, setiap orang sigap menaiki perahu. Namun begitu aliran sungai tanpa jeram, ada maupun tidak ada game dari pemandu, kami suka rela untuk menyeburkan diri sendiri, Kadang dengan salto, bier terlihat lebih keren :p *maklum, anak sungai, sesekali jumpa sungai langsung nostalgia*
Setelah setengah perjalanan, perahu karet berhenti di rest area. Di sini, setiap orang beristirahat, dan disajikan Kelapa muda, snack dan gorengan. Mantap! Sekitar 30 menit beristirahat, perjalanan dilanjutkan.
Dari rest area hingga finish point pun tak jauh berbeda. Kami masih sibuk untuk berenang dan kembali naik perahu mendekati jeram. Di sesi kedua ini ada bagian sungai Elo yang cukup panjang tanpa jeram, di bagian inilah kami semua serempak untuk nyebur dan lomba berenang.
Rafting siang menjelang sore itu seru, pernah perahu karet terbalik hingga setiap orang terjatuh. Pernah pula pemandu meminta yang di bagian kiri untuk mendayung maju, dan yang di bagian kanan mendayung mundur, hingga kami melewati jeram dengan berputar.
Jeram demi jeram terlewati hingga tanpa sadar kami telah sampai di finish point. Pemandu melabuhkan perahu karet di sisi kiri sungai, sedang finish point ada di kanan sungai. untuk menyeberanginya, saya, Padzil, Hijri dan Iqbal sepakat untuk lomba renang tanpa baju pelampung. Padzil finish pertama.
Setelah sampai di finish point dan pengarungan selesai, kami dibawa ke sebuah resto untuk makan siang. Tentu saja setelah mengganti pakaian terlebih dahulu. Badan yang capek membuat makan saat itu menjadi lahap.
Begitulah cerita Rafting kami di Sungai Elo!
briefing |
kelapa muda |